Nama : Ridwan Nugraha
Kelas : XII.IPA. 2
Alamat : Purwakarta
Please call:
Nama : Ridwan Nugraha
Kelas : XII.IPA. 2
Alamat : Purwakarta
Please call:
Salah satu keistimewaan islam yang sangat menonjol ialah perhatiaannya terhadap kesucian dan kebersihan seseorang, baik jasmani maupun rohaninya. Kebersihan dan kesucian jasmani menyangkut badan,pakaian,tempat dan alat-alat yang digunakan untuk makan dan minum dari kotoran dan najis. Sedang kebersihan dan kesucian yang menyangkut rohani,antara lain harus terbebas dari hadats bila hendak melaksanakan suatu ibadah yang harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadats.
Banyak ayat Al-quran dan hadits yang menjelaskan tentang kebersihan dan kesucian serta memerintahkan umatnya agar selalu bersih dan suci,antara lain:
Firman Allah SWT :
ﻭﺛﻴﺎﺑﻚ ﻓﻂﻬﺭ (ﺍﻠﻤﺪﺛﺭ / ٧٤ : ٤)
Artinya
“Dan pakaianmu bersihkanlah” (QS. Al-Mudatsir ayat 4)
Yang dimaksud dengan bersuci dari najis ialah membersihkan badan,pakaian,dan tempat (terutama yang berhubungan dengan suatu ibadah yang mengharuskan bersih atau suci dari najis) dengan menggunakan alat bersuci seperti air sesuai dengan ketentuan air yang dapat dipakai untuk bersuci. Najis adalah lawan dari suci dan najis merupakan istilah yang digunakan untuk dua perkara yaitu hadats dan khubts. Akan tetapi,menurut bahasa pengunaan istilah najis ialah untuk suatu yang kotor baik yang bersifat hissy (inderawi) seperti darah, kencing, tinja, dan sebagainya,maupun yang bersifat ma’nawi (abstrak),seperti dosa. Diantara manfaat dan hikmah bersuci yaitu:
*Mendidik manusia agar terbiasa hidup bersih,terutama ketika hendak menghadap Tuhannya.
*Menjaga kebersihan berarti menjaga diri dari timbulnya penyakit,sebab penyakit biasanya mudah timbul bila kotor.
*Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan.
*Untuk lebih memperluas dan menjalin hubungan antara manusia,sekaligus menghindarkan diri dari ketidaksenangan orang lain akibat kebersihan kita.
*Bersuci adalah bagian dari iman, sebagaimana sabda Nabi SAW.
ﺍﻠﻧﻆﺎﻓﺔ ﻣﻦ ﺍﻹﻴﻣﺎﻦ
Artinya:
“Bersuci adalah separuh dari iman”
Selanjutnya, agar manfaat dan hikmah bersuci dari najis dapat dirasakan lebih besar lagi, cobalah anda praktikan. Dan bahkan anda diskusikan bersama teman-teman dengan dibimbing oleh Bapak dan Ibu guru, sehingga kebersihan dan kesucian benar-benar sebagai suatu kebutuhan buat kita semua.
Yang dimaksud dengan “Bersuci dari Hadats” ialah mensucikan badan dari hadats kecil dengan wudhu dan hadats besar dengan mandi. Hadats adalah sifat syar’I yang mengenai sebagian atau seluruh anggota badan sehingga menghilangkan kesucian. Sifat syar’I ini disebut najis hukmiy, artinya bahwa syari’ (pembuat syariat) menghukumi hadats sebagai sesuatu yang najis yang dapat menjadi penghalang melakukan ibadah, seperti shalat dan thawaf.
Banyak hikmah yang dipetik dari bersuci dari hadats. Hal ini dapat dilihat pada hikmah wudhu, mandi, dan tayamum, sebagaimana yang akan dibicarakan pada web site selanjutnya.
Apabila kita mengkaji bagian-bagian anggota badan yang dibersihkan saat melakukan wudhu, seharusnya harus dilakukan juga penbersihan bagian-bagian tersebut dari kotoran-kotoran bathiniyah, yakni apa-apa yang merusak nilai-nilai baik, seperti kekotoran bathini mulut; mengumpat, memfitnah, mengadu domba, dan lain-lain.
Secara umum, diantara hikmah wudhu adalah;
*Untuk lebih nendekatkan diri pada Allah SWT, dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.
*Berwudhu dapat menghilangkan hadats dan sekaligus menghilangkan kotoran.
Diantara hikmah mandi ialah:
*Mandi membuat kita menjadi boleh melakukan ibadah yang pada awalnya dilarang bagi dirinya karna kekotoran dirinya.
*Mandi secara lahiriyah bias memulihkan kesegaran badan, dan dengan kesegaran badan, rohanipun menjadi segar.
*Bila dalam keadaan junub, seperti haid dan nifas, banyak hal yang tidak bias kita lakukan seperti pergaulan suami istri. Dengan mandi seperti ini berarti sekaligus menjaga diri dari melakukan pelanggaran terhadap ajaran agama.
*Wujud syukur pada Allah SWT, terutama bagi orang kafir yang baru masuk islam; wanita yang telah telah melahirkan anak dan bebas dari nifas, dan wanita haid; karena telah terbebas dari kekotoran.