Kamis, 17 April 2008

BiodataKu

Nama : Ridwan Nugraha

Kelas : XII.IPA. 2

Alamat : Purwakarta

Sekolah : MAN Purwakarta

Please call: 085720448762

Hikmah Bersuci

Salah satu keistimewaan islam yang sangat menonjol ialah perhatiaannya terhadap kesucian dan kebersihan seseorang, baik jasmani maupun rohaninya. Kebersihan dan kesucian jasmani menyangkut badan,pakaian,tempat dan alat-alat yang digunakan untuk makan dan minum dari kotoran dan najis. Sedang kebersihan dan kesucian yang menyangkut rohani,antara lain harus terbebas dari hadats bila hendak melaksanakan suatu ibadah yang harus dilakukan dalam keadaan suci dari hadats.

Banyak ayat Al-quran dan hadits yang menjelaskan tentang kebersihan dan kesucian serta memerintahkan umatnya agar selalu bersih dan suci,antara lain:

Firman Allah SWT :

ﻭﺛﻴﺎﺑﻚ ﻓﻂﻬﺭ (ﺍﻠﻤﺪﺛﺭ / ٧٤ : ٤)

Artinya

“Dan pakaianmu bersihkanlah” (QS. Al-Mudatsir ayat 4)

Manfaat dan Hikmah bersuci dari Najis

Yang dimaksud dengan bersuci dari najis ialah membersihkan badan,pakaian,dan tempat (terutama yang berhubungan dengan suatu ibadah yang mengharuskan bersih atau suci dari najis) dengan menggunakan alat bersuci seperti air sesuai dengan ketentuan air yang dapat dipakai untuk bersuci. Najis adalah lawan dari suci dan najis merupakan istilah yang digunakan untuk dua perkara yaitu hadats dan khubts. Akan tetapi,menurut bahasa pengunaan istilah najis ialah untuk suatu yang kotor baik yang bersifat hissy (inderawi) seperti darah, kencing, tinja, dan sebagainya,maupun yang bersifat ma’nawi (abstrak),seperti dosa. Diantara manfaat dan hikmah bersuci yaitu:

*Mendidik manusia agar terbiasa hidup bersih,terutama ketika hendak menghadap Tuhannya.

*Menjaga kebersihan berarti menjaga diri dari timbulnya penyakit,sebab penyakit biasanya mudah timbul bila kotor.

*Dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan.

*Untuk lebih memperluas dan menjalin hubungan antara manusia,sekaligus menghindarkan diri dari ketidaksenangan orang lain akibat kebersihan kita.

*Bersuci adalah bagian dari iman, sebagaimana sabda Nabi SAW.

ﺍﻠﻧﻆﺎﻓﺔ ﻣﻦ ﺍﻹﻴﻣﺎﻦ

Artinya:

“Bersuci adalah separuh dari iman”

Selanjutnya, agar manfaat dan hikmah bersuci dari najis dapat dirasakan lebih besar lagi, cobalah anda praktikan. Dan bahkan anda diskusikan bersama teman-teman dengan dibimbing oleh Bapak dan Ibu guru, sehingga kebersihan dan kesucian benar-benar sebagai suatu kebutuhan buat kita semua.

Hikmah Bersuci dari Hadats

Yang dimaksud dengan “Bersuci dari Hadats” ialah mensucikan badan dari hadats kecil dengan wudhu dan hadats besar dengan mandi. Hadats adalah sifat syar’I yang mengenai sebagian atau seluruh anggota badan sehingga menghilangkan kesucian. Sifat syar’I ini disebut najis hukmiy, artinya bahwa syari’ (pembuat syariat) menghukumi hadats sebagai sesuatu yang najis yang dapat menjadi penghalang melakukan ibadah, seperti shalat dan thawaf.

Banyak hikmah yang dipetik dari bersuci dari hadats. Hal ini dapat dilihat pada hikmah wudhu, mandi, dan tayamum, sebagaimana yang akan dibicarakan pada web site selanjutnya.

Hikmah Wudhu

Apabila kita mengkaji bagian-bagian anggota badan yang dibersihkan saat melakukan wudhu, seharusnya harus dilakukan juga penbersihan bagian-bagian tersebut dari kotoran-kotoran bathiniyah, yakni apa-apa yang merusak nilai-nilai baik, seperti kekotoran bathini mulut; mengumpat, memfitnah, mengadu domba, dan lain-lain.

Secara umum, diantara hikmah wudhu adalah;

*Untuk lebih nendekatkan diri pada Allah SWT, dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.

*Berwudhu dapat menghilangkan hadats dan sekaligus menghilangkan kotoran.

Hikmah Mandi

Diantara hikmah mandi ialah:

*Mandi membuat kita menjadi boleh melakukan ibadah yang pada awalnya dilarang bagi dirinya karna kekotoran dirinya.

*Mandi secara lahiriyah bias memulihkan kesegaran badan, dan dengan kesegaran badan, rohanipun menjadi segar.

*Bila dalam keadaan junub, seperti haid dan nifas, banyak hal yang tidak bias kita lakukan seperti pergaulan suami istri. Dengan mandi seperti ini berarti sekaligus menjaga diri dari melakukan pelanggaran terhadap ajaran agama.

*Wujud syukur pada Allah SWT, terutama bagi orang kafir yang baru masuk islam; wanita yang telah telah melahirkan anak dan bebas dari nifas, dan wanita haid; karena telah terbebas dari kekotoran.

Hikmah Tayamum

Kata tayamum menurut bahasa sama dengan al-qashdu yang berarti menuju,menyengaja. Menurut pengetian syara’ tayamum adalah menyengaja (menggunakan) tanah untuk menyapu dua tangan dan muka dengan niat agar dapat mengerjakan shalat dan sepertinya.

Salah satu ciri yang menonjol pada islam yang tidak terdapat pada agama lain,baik sebelum islam maupun agama yang ada sekarang adalah adanya tayamum.



Banyak hikmah yang dapat dipetik antara lain:

*Untuk menunjukkan sifat Rahman dan Rahim Tuhan,bahwa syariat islam itu tidak mempersulit umatnya. Manusia diperintahkan melaksanakan ajaran agama sesuai kesanggupan. Bila tidak ada air atau dalam keadaan sakit yang tidak bolh menggunakan air maka Allah memberikan kemudahan dengan mengunakan debu pengganti air.

*Menyadarkan akan asal manusia diciptakan,bahwa dirinya diciptakan dari tanah. Ini berarti menuntut manusia agar tidak sombong.

*Memberikan kesadaran bahwa manusia tidak ada alasan untuk meninggalkan ibadah.



Untuk mengetahui hikmah-hikmah bersuci dari hadats yang lebih banyak lagi cobalah anda praktikkan. Agar anda bisa merasakan dan menghayati hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya.

Jawaban Soal

PILIHAN GANDA..

1.A 6.A 11.A

2A. 7A 12.A

3A 8.A 13.A

4.A 9.A 14.A

5.A 10.A 15.A

ESSAY…

“Bersuci dari Hadats” ialah mensucikan badan dari hadats kecil dengan wudhu dan hadats besar dengan mandi.

*Untuk lebih nendekatkan diri pada Allah SWT, dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.

* Berwudhu dapat menghilangkan hadats dan sekaligus menghilangkan kotoran.

3. Kata tayamum menurut bahasa sama dengan al-qashdu yang berarti menuju,menyengaja. Menurut pengetian syara’ tayamum adalah menyengaja (menggunakan) tanah untuk menyapu dua tangan dan muka dengan niat agar dapat mengerjakan shalat dan sepertinya.

4. Diantara hikmah mandi ialah:

Mandi membuat kita menjadi boleh melakukan ibadah yang pada awalnya dilarang bagi dirinya karna kekotoran dirinya.

Mandi secara lahiriyah bias memulihkan kesegaran badan, dan dengan kesegaran badan, rohanipun menjadi segar.

Bila dalam keadaan junub, seperti haid dan nifas, banyak hal yang tidak bias kita lakukan seperti pergaulan suami istri. Dengan mandi seperti ini berarti sekaligus menjaga diri dari melakukan pelanggaran terhadap ajaran agama.

Wujud syukur pada Allah SWT, terutama bagi orang kafir yang baru masuk islam; wanita yang telah telah melahirkan anak dan bebas dari nifas, dan wanita haid; karena telah terbebas dari kekotoran.

5. . ﻭﺛﻴﺎﺑﻚ ﻓﻂﻬﺭ (ﺍﻠﻤﺪﺛﺭ / ٧٤ : ٤)

Artinya

“Dan pakaianmu bersihkanlah” (QS. Al-Mudatsir ayat 4)